Apa itu Copywriting?
Copywriting merupakan penggabungan dari 2 kata yaitu copy dan writing. Copy yang dimaksud adalah konten dalam bentuk kata-kata yang dibuat dengan tujuan pemasaran. Sebenarnya konten seperti ini sudah sering kita jumpai di media sosial, televisi, website ataupun tag line.
Copy sendiri tidak terbatas pada bentuk tulisan atau teks saja, bila dibacakan dalam sebuah iklan maka bentuknya akan menjadi suara bukan lagi teks. Copy yang dimaksudkan di sini bukanlah copy yang berarti salinan.
Jadi copywriting adalah teknik atau kemampuan yang dibutuhkan dalam membuat copy yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Manfaat Copywriting dalam Digital Marketing
“Hanya merangkai kata-kata saja, apa susahnya? Waktu kecil kita sudah memperoleh ilmunya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, bukan?”
Tidak sama . . .
Melakukan penjualan tidak sesimpel yang dibayangkan, apalagi bila tidak betatap muka secara langsung dengan pelanggan dan media yang digunakan hanya bisa satu arah saja. Dalam copywriting kita harus dapat menarik perhatian calon pelanggan hingga dapat melakukan pembelian produk yang kita tawarkan.
Bila Anda menawarkan sebuah produk kepada 100 orang. Mungkin hanya ada 1 atau 2 orang saja yang membelinya, tetapi dengan teknik copywriting yang tepat Anda dapat menjualnya ke 10 orang.
Peningkatan yang terjadi adalah 5x lipat dari sebelumnya!
Ditambah saat ini pemasaran dengan media online (digital marketing) semakin digemari dan bertumbuh dengan pesat bahkan sudah menggeser pemasaran dengan cara tradisional. Hal ini menunjukan betapa pentingnya peran copywriter (pembuat/penulis copywriting) dalam sebuah pemasaran suatu produk.
Copywriting dengan Formula AIDA

AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action. Kalau diartikan dalam bahasa Indonesia artinya atensi, ketertarikan, keinginan, dan aksi(keputusan)
Formula ini biasa digunakan oleh para marketer dari zaman dahulu dan masih berlaku sampai ini.
Kalau zaman dahulu, formula AIDA biasanya diterapkan di media lama seperti brosur, televisi, radio, atau iklan koran. Seperti yang sudah diketahu, media pemasaran baru seperti halaman website, email, dan paid ads (contoh : Google Ads dan Facebook Ads) juga menerapkan formula copywriting yang serupa.
Bukan kenapa-kenapa, nyatanya formula ini memang jitu dan sangat berpengaruh untuk meningkatkan minat beli seseorang.
Oleh karena itu, seorang copywriter dianjurkan paham formula AIDA agar mampu menghasilkan hasil yang signifikan saat menjalankan kampanye marketing produk.
Formula AIDA pertama kali diperkenalan oleh Elias St. Elmo Lewis pada tahun 1898. Elias merupakan salah satu tokoh pemasaran legendaris.
Formula ini dijelaskan dalam sebuah kolom majalah The Inland Printer berjudul 3 prinsip dalam periklanan yang menurutnya sangat penting sepanjang karirnya.
Dari sanalah lahir konsep formula AIDA yang digunakan dalam ilmu copywriting untuk membuat copy yang powerful.
1. Attention
Tahapan pertama dari formula AIDA adalah Attention. Dalam suatu kampanye marketing, penting untuk mampu membuat target market Anda tertarik atau penasaran dengan penawaran anda Anda.
Apapun media pemasarannya, meraih konsentrasi dan focus seseorang harus didapatkan dahulu sebelum Anda menawarkan sesuatu. Jangan langsung tiba-tiba menawarkan produk Anda.
Dalam pembuatan copy yang mampu menjual, bagian judul dan kalimat pembuka akan sangat menentukan dalam mendapatkan perhatian dari pengunjung.
Jika Anda menggunakan judul yang salah, bisa-bisa pengujung langsung close browser dan Anda kehilangan banyak customer potensial.
Sedikit tips, Anda bisa menggunakan judul yang membuat penasaran dan terkesan bombastis. Anda juga bisa memberikan judul yang mengandung pain (kesulitan) dan goal (impian) dari target market Anda.
Judul yang bisa Anda buat misalnya seperti ini :
- “Ingin tampil beda dan menarik dari kebanyakan orang ?”
- “Mau turun berat badan dalam waktu sebulan tanpa diet yang menyiksa?”
- “Ingin Anak Anda makan dengan lahap tanpa membuat Anda repot?”
Untuk membuat judul seperti di atas diperlukan riset dan paham yang cukup tentang target market Anda agar tahu kesulitan dan impian dari dirinya.
Kalau Anda tidak tahu pain atau goal target market Anda maka akan sangat sulit untuk menjual produk.

2. Interest
Setelah Anda mendapatkan perhatian dari pengujung, kini saatnya anda membangun interest mereka.
Dalam bagian ini tugas Anda adalah mengubah orang yang tidak tahu dengan masalahnya menjadi tahu. Yang merasa problemnya tidak terlalu penting menjadi penting baginya. Yang menunda menjadi ingin menyegerakan.
Biasanya di bagian ini Anda bisa menjelaskan beberapa data, statistik, fakta, atau studi kasus agar mendorong pembaca jadi paham masalahnya.
Bingung? Oke, saya coba berikan contohnya ya.
Misalnya Anda ingin menawarkan peluang usaha kepada pegawai kantoran yang merasa gajinya tidak cukup.
Untuk memancing interest, Anda bisa menyampaikan seperti :
- tingkat inflasi semakin tinggi
- semakin sedikitnya peluang untuk jenjang karir sebagai karyawan
- semakin sulit menabungnya para milenial
- semakin sulit untuk memiliki asset di usia tua
Beberapa hal di atas bisa disampaikan dengan penggunaan kliping berita agar terkesan sebagai problem yang valid.
Dari penyampaian hal-hal seperti di atas, yang membaca tentu akan kepikiran akan kondisi finansialnya saat ini.
Jika targeting market Anda tepat, orang-orang yang merasa karirnya stagnan dan kondisi finansialnya tidak meyakinkan akan sadar akan problemnya. Dari sana akan mulai terpikir untuk mencari solusinya yaitu mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Baru setelah itu anda sampaikan produk Anda dan bagaimana produk Anda yang berupa peluang usaha sampingan mampu menyelesaikan masalah mereka.
Dengan memadukan 2 komponen di atas maka customer paham kalau ada solusi dari masalah yang mereka hadapi. Solusi ini adalah produk Anda.

3. Desire
Pada tahapan ini fokusnya adalah membangun desire atau keinginan untuk menggunakan produk anda sesegera mungkin.
Penting untuk copy di dalamnya mampu memainkan faktor emosi seseorang agar ingin cepat-cepat menggunakan produk anda.
Untuk menumbuhkan keinginan ini, anda bisa menyampaikan benefit atau kelebihan dari produk anda. Benefit ini harus mampu menyelesaikan masalah mereka atau membantu mereka meraih impiannya.
Pastikan tujuan utama Anda adalah untuk menawarkan solusi, bukan untuk menjual produk dulu.
Anda harus fokus pada manfaat, bukan fitur. Hal ini penting, karena motif Anda bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Beberapa hal yang bisa membangkitkan keinginan akan produk anda misalnya :
- Menyampaikan bagaimana produk anda membantu hidup prospek menjadi lebih baik.
- Memberikan contoh bagaimana produk anda bekerja
- Memberikan alasan kenapa produk anda lebih baik dari competitor.
- Memberikan bonus-bonus jika mereka membeli sekarang.
- Menyampaikan studi case dan testimoni dari pengguna yang berhasil karena menggunakan produk anda.
Di bagian ini Anda juga perlu menyampaikan beberapa hal yang mampu mematahkan barrier (halangan) jika belum yakin dengan penawaran anda seperti penyampaian review, testimoni, jaminan refund jika hasil tidak memuaskan atau produk rusak.

4. Action
Pada tahap terakhir dari formula AIDA adalah Action. Ini adalah bagian dimana yang melihat penawaran Anda memutuskan membeli produk Anda atau tidak dengan menekan tombol call to action (CTA).
Action disini tidak melulu harus berupa pembelian produk. Bisa saja copy yang anda buat untuk tawaran men-download file, mendaftar, mengumpulkan email, dan lainnya.
Calon konsumen yang tertarik dengan konten Anda di tiga tahap sebelumnya perlu diarahkan kemana harus membeli produk sebagai solusi permasalahan mereka
Saat menerapkan action, Anda harus memanfaatkan call-to-action, yaitu suatu kalimat ajakan yang mengarahkan calon konsumen untuk melakukan sesuatu. Contohnya seperti:
- “Klik link ini untuk memesan!”
- “Tekan banner di bawah untuk melakukan pembelian”
- “Isi alamat email Anda untuk berlangganan!”
- Dan sejenisnya.
Ingat, tak semua calon konsumen yang tertarik akan membeli sekarang juga. Ada kemungkinan mereka akan menunda pembelian dan pada akhirnya tidak jadi membeli.
Kalau mereka tidak jadi beli atau melakukan apapun action yang Anda inginkan bisa jadi penawaran anda di tahap Action, Interest, dan Desire tidak cukup menarik.

Coba Praktikkan Sekarang, Anda akan Menikmati Hasilnya!
Di artikel ini, Anda sudah mempelajari cara mempraktikkan konsep copywriting dan AIDA. AIDA adalah salah satu teknik copywriting yang bisa Anda gunakan saat melakukan pemasaran digital.
Dengan menggunakan copywriting yang tepat, Anda bisa menarik perhatian calon konsumen sampai mengarahkan mereka ke pembelian.
Yuk, coba untuk memulai copywriting dalam pemasaran bisnis Anda.
Selamat mencoba..